Heyho everibebih!
Pas jaman aku SMP-SMA, aku suka
banget baca novel dan komik. Tapi setelah masuk kuliah, novel jadi tergantikan
sama buku-buku komunikasi, makalah kuliah dan materi-materi belajar. Mungkin bisa dibilang selama masa
kuliah aku udah ga sempat lagi baca buku. Kalaupun lagi free dari buku-buku,
aku lebih banyak menggunakan waktu buat nonton film atau drama Korea.
Nah, pas beres kuliah tahun
kemarin, jadi makin sadar: kok aku jarang banget baca buku hiburan ya? Padahal dulu
satu novel 300 halaman bisa habis dalam waktu sehari. Sekarang mah buat baca satu
novel bisa tiga sampai tujuh hari lho!
Makanya, sekarang lagi bikin
challenge buat diri sendiri. Minimal baca satu buku dalam kurun waktu sebulan. Bebas
baca buku apa aja; fiksi, nonfiksi, komik, cerita bergambar, dan lain
sebagainya. Yang penting: BACA!
Setelah baca-baca buku, banyak
banget bagian-bagian dalam buku yang jadi favorit aku. Makanya aku memutuskan
untuk bikin konten baru di blog aku “Book’s Glimpse” isinya sepandang layang
buku yang udah aku baca. Sempet ragu buat nulisnya sih, takutnya dianggap
melanggar hukum hak cipta di Indonesia. Buat bebih-bebih yang ngerti tentang
hak cipta, nanti sharing di kolom komentar ya :D biar aku tau, book’s glimpse
ini melanggar hak cipta apa engga J
Buku pertama di Book’s Glimpse
ini judulnya: Middle School Worst Years of My Life
Judul: Middle School Worst Years
of My Life
Penulis: James Patterson &
Chris Tebbetts
Penerbit: Little, Brown and
Company (New York) / Penerbit Noura Books PT Mizan Publika (Jakarta)
Harga Versi Bahasa Indonesia: IDR
10.000
Beli di: Bazaar Buku UIN Syarif
Hidayatullah
Kisah tentang: Diari milik Rafe Katchadorian,
anak SMP di Hills Village Middle School. Berawal dari kebosanan sekolah, Rafe
memutuskan untuk melawan peraturan di sekolah dengan caranya sendiri.
Opiniku setelah baca buku ini:
dari judulnya, buku ini terlihat seperti buku anak-anak menuju remaja. Yah macam
abg puber gitu lah. Tapi melihat kelakuan Rafe yang jahil banget, kayaknya
kalau anak-anak mesti dikasih wejangan sebelum dan setelah baca buku ini.
Ilustrasi di bukunya bagus dan sederhana, bikin aku iri sama imajinasi Rafe
yang kuat :D Hal yang keren dari Rafe: sebandel apapun dia di sekolah, Rafe
tetap sayang dan nurut sama ibunya. So sweeett~~~
****
Dan kemudian-bruk! Aku menabrak
tubuh Mrs. Striker.
Namun, dia sedang tidak ingin
bertanding gulat.
“Demi Tuhan, apa-apaan ini?”
tanyanya, sambil mencengkram lenganku.
“Aku seorang ninja,” sahutku.
“Kau seorang yang konyol,”
balasnya, lepaskan topeng itu sekarang.”
Aku menarik topengku.
“Rafe,” katanya, “seperti yang
sudah ibu duga. Kau sama sekali tidak boleh berlarian di sekolah dengan kostum
itu.”
“Tidak ada aturan yang melarang
ninja,” balasku, “dan percayalah, saya sudah mengeceknya.”
“Anggap saja itu peraturan
terbaru di sekolah,” sahut Stricker,
“Ninja dilarang saat Halloween dan hari-hari lainnya. Kau harus
melepaskannya.”
“Oke, oke,” kataku, seolah ini
masalah yang besar saja. Namun sebenarnya ini bagian yang sudah
kutunggu-tunggu. Level dua: Poin ganda!
Aku masih ke toilet dan keluar
satu menit kemudian tanpa kostum ninjaku, berlari sekencang sebelumnya.
“RAFE KATCHADORIAN!” Stricker
meneriakkan namaku, tapi aku sudah menghilang.
Beberapa anak menyingkir dari
jalanku. Sebagian di antaranya bahkan berlari menjauh. Beberapa murid perempuan
berteriak histeris ketika aku lewat, tapi kurasa teriakkan mereka tidak
sungguh-sungguh. Dan orang-orang lain bahkan meneriakkan kata-kata seperti
“Lari, Rafe, lari!” dan “Jangan biarkan mereka menangkapmu!”
Karena, seperti yang kukatakan
sebelumnya, aku tidak mengenakan kostum ninjaku lagi. Malah aku hampir tidak
mengenakan apa-apa.
1 komentar
Setau aku ngga ada pelanggaran hak cipta sih Mel, justru penulis biasanya seneng klo bukunya kt publish hihihihih. Btw, nexr book glimpse difotoin juga sepenggal tulisan di bukunya, jadi lebih bikin penasaran hihihihi.
ReplyDeleteterimakasih banyak :)