Tren Furniture Britania Raya dari Film ke Film

By Meylisa Agustina - 9:17 PM

"I AM MERIDA. First born of clan Dunbroch. And I will shoot for my own hand!!"



YA. Aku emang lagi tergila-gila sama film keluaran Disney: BRAVE. Sebenarnya ini film lama yang rilis ditahun 2012. But every Disney cartoon movies are worth to rewatch.

Eits!! Tapi kali ini aku ga mau bahas Merida. Atau Brave. Atau Beauty things.. apalagi bagi-bagi sembako. Soal sembako mungkin bisa diminta sama caleg yang lagi sedekah. Okesip.

Aku akhir-akhir ini menemukan pola dari film-film yang aku suka. Aku suka film Korea yang aktornya ganteng, aku suka film Disney, aku suka film horor, dan ternyata, aku juga suka film-film yang berlatar kebudayaan "tua".

Buat aku, film yang tua atau berlatar puluhan tahun yang lalu punya kesan antik disetiap ceritanya. Ga peduli mau ceritanya horor, romance, sejarah...

Dan yang pasti, film-film tua itu shooting di lokasi yang luar biasa sulit diraih buat aku. Lokasi shooting tua dan antik, pasti harus dilengkapi dengan furniture antik pula.

Loh kok furniture Mel?

Bayangin aja, misal film berlatar tahun 1940. Tapi furniturenya pop-art yang serba gonjreng-jreng seperti bulu mata Aming. Ga nyambung kan??


Di postingan ini aku mau bahas beberapa film yang lokasi kisahnya sama-sama di Britania Raya, atau England. Namun film ini berlatar di waktu yang berbeda, tentu dengan tren yang berbeda pula.


Oh iya, aku bukan pengamat film atau apa. Aku bukan ahli dibidang itu. Disini aku cuma mau sharing betapa cantik dan elegannya furniture dan properti yang dipakai buat film-film yang akan aku bahas dibawah ini.


Let's see




Teman-teman tau film The Duchess (2010)?



 Credit: thecia.com.au



 

Film "The Duchess" yang diperankan oleh Keira Knightley, Ralph Fiennes, dan Dominic Cooper ini berkisah tentang KISAH NYATA dari kehidupan Georgia Cavendish, Duchess of Devonshire yang hidup di tahun 1757 sampai 1806.




Credit: customersguide.com


Dari film tersebut, saya menarik opini kalau masa itu trend di Britania Raya masih vintage glamour.. atau, apalah itu. Gaun besar, rambut besar... dan para pria berambut keriting sosis sebahu.



Basildon Park lounge, Berkshire. Credit: photomaestro.com




Salah satu lokasi shooting film The Duchess ada di lounge-nya Basildon Park, Berkshire, England. Disini jadi tempat rumahnya Duke of Devonshire. Bisa teman-teman liat, warna dominan disini warna-warna hangat kayak coklat dan krem dengan dinding berwarna merah serta langit-langit yang dengan sentuhan emas.




 Chatsworth House, England. Credit: antique-interiors.com



Lokasi shooting berikutnya di Chatsworth House, Derbyshire, England. Disini jadi tempat makannya Duke of Devonshire bersama keluarga dan anggota parlemen.

Warna yang mendominasi adalah merah dan emas. Mewah.


Nah, kalau dilihat dari zaman dan tren, (mungkin) film ini satu zaman sama James Cook (penjelajah asal Inggris, 1728-1779) dan Napoleon Bonaparte (penjelajah asal Perancis, 1769-1821). Zaman-zamannya Indonesia masih dinamain Hindia Belanda lah kira-kira.


Yang aku suka dari film ini adalah karakter Duchess Geogiana ini. Meskipun ia seorang Duchess, yang udah pasti kaya dan terpandang, ia ga segan buat ngabisin waktu main sama anak-anaknya. Bahkan beberapa kali Georgiana ikutan kampanye politik atas nama suaminya loh! Ga cuma itu, diakhir cerita, kalian pasti bakal cinta banget sama kebaikan hatinya Duchess of Devonshire ini. Lovely woman.



TOTALLY DIFFERENT sama Marie Antoinette. Yang sehari-hari nge-hedon.




Film-film yang aku perkirakan satu zaman sama film the Duchess yakni film : Becoming Jane, Marie Antoinette.



Beranjak ke film King of Speech (2010). 

 

                                                       Credit: imdb.com
Film The King's Speech ini berceritakan tentang KISAH NYATA King George VI yang diperankan oleh Colin Firth ini hidup pada tahun 1895 sampai 1952. King George VI ini sudah termasuk moderen karena pada saat beliau hidup Britania Raya sudah melalui masa revolusi industri (1750-1850). Bahkan di film tersebut udah ada mobil dan radio. 

Sayang sih.. King George VI ga sempet nonton tipi karena tipi baru diciptakan sekitar tahun 1960-an.. padahal nonton Upin-Ipin seruh loh pak George..... #lah

 

Di film ini, para pria sudah berambut klimis. Wanitanya bergaun simple dan rapih.

Credit: ourgrandmotherskitchens.com


 

Bisa dilihat dari busana King George VI yang pakai setelan tuxedo hitam. Oh iya, istrinya Queen Elizabeth (yang diperankan Helena Bonham Carter) juga baju-nya cantik banget. Dress sopan yang simpel tapi berkesan classy. Beda banget sama Georgina the Duchess yang bajunya ribeeddhh!!



Lionel Logue Room. Credit: pinterest.com

 

Salah satu ruangan yang menurut aku berkesan "tua" banget ya ruangannya Lionel Logue ini. Wallpapernya lusuh, kayu dinding dan jendela berwarna hitam. Yang masih bisa dibilang mewah disini cuma karpet biru tua dan sofa berwarna krem dengan kayu emas. Kalau boleh jujur sih.. sofa nya tetep kilihatan lusuh meskipun udah ada sentuhan warna emasnya hehehe..
 

Oh iya, ruangan Lionel Logue ini juga dipakai buat photoshootingnya serial Downtown Abbey.



Knebworth House. Credit: nz.lifestyle.yahoo.com



Berikutnya, Knebworth House. Knebworth House ini dipakai untuk scene ruangannya King George VI waktu sebelum dia diangkat jadi raja. Pas masih jadi Duke of York, ada beberapa adegan yang dia bekerja diruangan ini.

Warna yang mendominasi yakni warna coklat. Ada sentuhan warna krem di karpet dan langit-langit, dan warna biru tua (atau mungkin hitam) di perapian. Dan juga warna merah di bantalan kursi, serta warna emas di lampu. Well, kesan yang aku dapet dari ruangan ini sih rapih, mewah, dan hangat. KAyaknya kalau tinggal di kamar model begini kayaknya bisa ga keluar kamar dalam jangka waktu lama deh... huehehehe


Oh ya, Knebworth House ini banyak dipakai buat scene film-film lain loh.. salah satunya film Harry Potter. Well.. aku belum tau sih dipakai buat scene yang mana.. hehehehe.. Potterhead ada yang tau?




credit: imdb.com


Ruangan diatas, aku bilang adalah ruangan paling mewah yang ada di film ini. Dengan dominasi warna putih dan emas, kesan yang aku terima dari ruangan ini adalah berkelas, clean and neat, dan yang pasti: mahal!!


So far, buat aku yang menarik ini bukan cuma furniturenya aja. Tapi juga plot cerita yang rapiiih.. sampai aku pribadi ga ada cela "loh kok tiba-tiba begini? kok begitu?" plot nya bener-bener A to B. Jelas, nyata, terpampang ceraaah!! *oke stop*. Film ini juga ngambil sisi cerita yang bagus, King George VI sebagai pribadi yang awalnya sulit, emosian, dan kadang ngeselin bisa berubah seiring pertemanannya dengan "orang biasa" seperti Lionel Logue.


Film yang aku perkirakan ada di zaman yang sama dengan The King's Speech: The Woman in Black.




Yang paling aduhai furniturenya... Atonement (2007).



Credit: zanda.com

 

Film yang diadaptasi dari novel karya Ian McEwann ini diperakna oleh Saoirse Ronan, Keira Knightley dan James McAvoy. Film yang berlatar belakang tahun 1935 ini emang punya scene yang cantik banget, banget.




Credit: edenclareartfulfairytales.tumblr.com/


Selama 30 menit pertama, mata kamu akan dimanjakan dengan kecantikan lokasi shooting film ini. Taman dengan bunga liar, lorong penuh bunga.. bahkan adegan lari-lariannya Saoirse aja bisa kelihatan luar biasa. Ya.. luar biasa buat orang yang punya taman kecil dirumahnya... Pingin banget gitu punya taman luas..



Credit: architecturaldigest.com


Salah satu lokasi shootinh film Atonement adalah: Stokesay Court di Shropshire!


Bangunan ini klasik, berkelas, dan yang pasti: mewah!!


Credit: angelandblume.com
 


tumblr.com





Credit: fanpop.com


Bisa teman-teman liat dari tiga gambar diatas... lovely banget kaaan ruangannya~

Well.. emang sih ada beberapa ruangan yang kesannya sama kayak ruangan kerjanya King George VI. Tapi emang yang mau aku bahas ya ruangan shabby chic mereka aja 


Nah! Dilihat dari tiga gambar diatas, barulah kelihatan furniture shabby chic yang didominasi warna putih, wallpaper dan tirai motif bunga... warna pink, peach, and other lovely sweet color. You named it.


Dari ketiga film diatas, aku bilang Atonement adalah film yang berlatar belakang waktu paling moderen. Pakaiannya ga ribet, udah ada mobil, pesawat, bahkan tank perang. Udah ada layar tancep sih. Tapi belum ada televisi.


Tapi sekali lagi sodara-sodara.... cuma 30 menit pertama saja ruangan indah itu bertahan. Sebab scene selanjutnya bakal bikin kamu merengut, meringis, dan tertatih buat ngertiin film ini. Well.. itu aku sih yang begitu. Scene selanjutnya bakal lebih dark, dan sedih lah pokonya.

Pada akhir nonton film ini, bakal bikin kamu bertanya pada takdir Tuhan:

"Mengapa?? Mengapaaaaaa??"






Sekian dan terima jodoh.







MORE INFO
imageBasildon Park >> LINKimage
imageChatsworth House >> LINKimage
imageKnebworth House >> LINKimage
imageStokesay Court >> LINKimage

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar

  1. Have you watch Downton Abbey series? They have nice furniture, interior, and wardrobe too :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Not yet kaa >.< Downtown Abbey juga pake setting yang sama kayak Lionel Logue room, sama kastilnya pake kastil nyang maneeee gitu. Ntaran deh yak akikah tonton >.<

      Delete

terimakasih banyak :)