Heyhoo everibebih!
Kali ini saya mau sharing sedikit curhatan dan sedikit resep masakan. Agak aneh memang kalau mau masukin postingan ini ke label resep, karena saya ga mau cerita tentang resep. Kalaupun dimintai resep, sejujurnya saya lebih suka kalau masak bareng aja sih #anaknyaribet
Kali ini saya mau share tentang makanan yang mengenyangkan perut dan juga mengeyangkan jiwa saya.
Mungkin orang bilang, makanan mahal itu paling nikmat. Tapi menurut saya, makanan yang enak itu masakan mama saya sendiri dan masakan yang membangkitkan memori saya.
Masakan mama, jelas udah ga mungkin saya rasakan karena beliau sudah meninggal. Walhasil untuk meraih kenikmatan yang sama sesuai dengan masakan beliau, saya harus banyak berlatih. Sulit memang, tapi kalau udah jadi rasanya puaas banget.
Postingan ini curhatan biasa, panjang pula kisahnya. Jadi kalau waktumu tak banyak, lain kali saja bacanya ya
1. Masakan yang saya masak kali pertama di usia remaja - Sup Telur campur Nasi
Masakan ini adalah 'real food' yang kali pertama saya buat di usia belasan awal. Sekitar SMP lah ya, saya mulai tertarik meracik-racik makanan sendiri. Awalnya sih cuma masak indomi atau telur dadar, lama-lama saya ketagihan masak sendiri.
Kali itu saya ingin makan sup, dan terpikirlah untuk membuat sup dengan isi sesuka saya. Saat itu saya tidak suka sayuran, alhasil kalau makan sup yang dimakan kuahnya aja, hehehe.
Lantaslah saya menumis rajangan bawang putih, bawang merah. Karena kulkas waktu itu lagi 'akhir bulan', saya cuma bisa mencampur telur saja dalam sup saya. Setelah itu, saya masukkan nasi, garam, dan gula pada sup saya. Setelah tekstur nasi melembut, masukkan daun bawang.
Kok nasinya digodok barengan sup sih?
Ya kebetulan waktu itu saya cuma mendapat nasi sisa yang sudah agak mengering. Kan ga enak yah, makan nasi kering gitu. Alhasil saya cemplungin aja tuh nasi.
Hasilnya? Enaaaaakk.. Aku suka aku suka.
Entah kenapa, saya jadi punya kebiasaan baru sama makanan ini. Setiap kali saya lelah pada kehidupan, setiap kali saya capek dengan tanggung jawab sebagai orang dewasa, saya cenderung kepingin makan sup telur dan nasi ini.
Rasanya seperti kembali pada memori dimana saya masih belia dan masih polos akan dunia. Memori dimana saya masih bersemangat akan penghidupan diri saya sendiri, dan tak gentar menghadapi panasnya matahari sepulang sekolah kala itu.
Rasanya jadi malu, ih kok udah segede ini kalah semangat sama Meylisa Agustina yang masih SMP dulu?
"Yuk ah semangat lagi", begitu kata sup telur dan nasi.
2. Masakan khas almarhum Mama, Sup Iga dan Soto Ayam.
Setiap kali papa baru gajian, salah dua makanan yang akan beliau masak adalah Sup Iga atau Soto Ayam.
Sop iga ini favorit banget! Apalagi kalau musim ujan, sup hangat berempah ini sukses menelusuk sampai ke kalbu
Bumbunya gampang, bawang merah, bawang putih di blender sampai halus. Tumis bumbu sampai harum, masukkan air. Terus cemplungin deh, lada putih uleg, kayu manis, dan cengkeh. Habis itu rebus iga sampai empuk.
Saat hendak dihidangkan, potong-potong tomat dan daun bawang, taburi bersama bawang goreng diatas mangkuk lalu sajikan Sup Iga nya.
Masakan ini favorit saya banget, hmmm nulisnya aja udah bikin lapar.
Masakan "awal bulan" versi mama saya ini mengajarkan, bahwa apa yang sudah papa saya achieve (dalam hal ini gaji ) patut dirayakan dengan makan enak sekeluarga. Kalau tengah bulan saya pengen makan sop iga, mama pasti bilang: Sabar ya, tunggu papa gajian.
Selama bersabar itu, saya terus menantikan aroma rempah dan daging menyeruak dari dapur rumah saya
Selain sup iga, ada juga soto ayam.
Sebenernya soto ayam ini semacam love and hate relationship sama saya. Habisan printilannya banyak banget. Kan males nyiapinnya?
Bikin kuah sotonya gampang: blender bawang putih, bawang merah dan kunyit. Tumis dengan sedikit minyak (dikit aja, karena nanti akan ada minyak dr kaldu ayamnya). Setelah mewangi, masukkan air, ayam, daun jeruk, daun salam, lada putih, geprekan dauh sereh dan geprekan lengkuas. Saat kuah soto mulai mendidih, jangan lupa buang busa-busa yang muncul di permukaan air ya. Terakhir, masukkan gula dan garam secukupnya.
Kalau kuahnya sudah jadi, angkat ayam dari rebusan kuah. Goreng ayamnya sampai permukaan luar kering, tiriskan. Lalu suwir-suwir deh ayamnya.
Aksesorinya: ketang dadu goreng, mihun, tomat potong dadu, jeruk nipis, daun bawang, bawang goreng, kecap dan juga sambal rawit.
Kenapa saya "love" makanan ini? Karena enak, tapi bumbunya sederhana. Selain itu, saat makan soto ayam selalu membuat saya ingat tiap kali saya mengeluh membantu mama untuk siapkan makanan ini. Capek lah, ribet lah, kebanyakan aksesori lah.
Ahh, seandainya saya tak banyak mengeluh kala itu.
3. Makanan masakan yang disukai anak-anak: Pudding Coklat
Masakan ini sebenernya masakan khas mama saya. Kalau ada acara makan-makan di rumah saudara, beliau pasti bawain pudding ini untuk kudapan penutup. Semua anak-anak pasti suka!
Sejujurnya, saya sempat kesulitan membuat yang mirip seperti buatan beliau. Sampai perlu 5-6 kali percobaan, barulah sempurna.
Caranya, masukkan 1 bks nutrijell coklat, 1 bks agar swallow coklat dan 5 sdm ke panci besar. Masukkan 3 sdm coklat bubuk (saya pakai merk bordeaux, menurut saya rasanya lebih mantep dari cocoa vanhouten itu). Lalu tuang satu kaleng susu kental manis coklat, lalu air. Airnya saya takar sekitar 6 sampai 7 takaran kaleng susu kental manis.
Resep versi aku bisa dapet dua loyang besar pudding coklat lho! Sama seperti mama dulu yang selalu berbagi pudding, saya pun selalu berbagi pudding ke tante, tetangga atau ke teman dekat.
Apalagi kalau kebetulan tetangga ada yang punya anak kecil, pudding coklat ini selalu sukses habis dilahap mereka. Rasanya bahagiaaaa kalau masakan saya disukai mereka.
Yah segitu dulu deh cerita panjang tentang "soul food" versi saya. Semoga kamu yang lagi puasa, lancar terus puasanya ya. Semoga melalui tulisan saya ini, kamu teringat betapa nikmatnya makanan yang telah mengisi perut dan hatimu yang lapar...
0 komentar
terimakasih banyak :)